Monday 19 December 2016

Twilight by Stephenie Meyer

Twilight merupakan buku yang saya baca dalam bentuk e-book, setelah saya menonton film-nya beberapa tahun sebelumya. Buku ini bercerita mengenai percintaan anak manusia dengan vampir, yang juga dibumbui dengan pertemanan dengan bangsa manusia serigala, yang pada akhirnya mengarah ke cinta segitiga. Tema cerita yang dibangun oleh Stephenie Meyer di sini cukup ringan, intinya tentang percintaan dari dua (atau tiga) 'jenis' manusia yang berbeda, yang tentunya membawa banyak konflik dalam perjalanannya.


Saya menghabiskan buku ini dengan waktu yang cukup lama, sekitar 18 hari. Berat bagi saya membaca buku ini hingga selesai, mengapa? Selain karena jumlah halamannya yang cukup tebal, penggambaran sosok Edward Cullen yang terlalu berlebihan, dan berulang-ulang, membuat saya jenuh, dan tidak bisa dipungkiri bahwasannya perbandingan atas buku dan film-nya selalu muncul di pikiran saya. Mungkin Stephenie Meyer ingin menjelaskan kepada pembaca, bahwasannya gambaran Edward Cullen benar-benar sosok yang sempurna. Namun menurut saya, penggambaran yang dibuat oleh Meyer, bisa dibilang, membosankan.

Saya mengharapkan isi cerita yang lebih 'wow', yang berisikan banyak fakta dan detil yang tidak saya temukan di film-nya, seperti hal-nya novel-novel lain yang diadaptasi ke film. Tema percintaan terlarang antara dua anak manusia 'beda alam' yang diusung oleh Meyer memang sangat terasa atmosfernya di buku ini. Tetapi yang lebih banyak saya temukan di buku ini hanyalah detil tentang Edward Cullen, yang dituliskan berulang-ulang. Saya kira dengan membaca bukunya, saya akan mendapatkan sisi lain yang tidak diceritakan di film-nya, ternyata tidak. Hingga pada akhirnya saya tidak melanjutkan petualangan membaca saya ke seri-seri Twilight yang berikutnya.

No comments:

Post a Comment