Monday 13 February 2017

Kembali Pada Satu Nama

Untuk: Yang masih tertinggal.

Hai, apa kabar? Tidak perlu dijawab, aku tahu kamu baik-baik saja.

Maafkan kedatanganku hari ini, yang berusaha menerobos masuk kembali seperti bertahun-tahun lalu.
Hatiku dingin, telah melewati tahun-tahun yang berangin.
Alasanku? Namamu. Yang masih terukir beku dalam relungku.
Bagaimana tidak? Lima tahun telah berlalu, meninggalkan aku yang masih membisu.

Sunday 12 February 2017

Catatan Kecil Si Anak Pertama

Kepada: Ayah dan Mamah tercinta.

Ini bukan perihal keindahan fisik dan keberanian yang aku bawa darimu, Mamah.
Bukan lagi perihal kecintaanku terhadap kopi, bersin yang menggelegar, dan buruknya tulisan tangan yang aku bawa darimu, Ayah.
Ini perihal bagaimana kalian membentuk diriku sekuat ini.

Saturday 11 February 2017

Kehangatan Itu Bernama Toleransi

Kepada: Sahabat-sahabatku di Barat Indonesia

Februari ini tepat 3 tahun kita mengukir memori di antara debur ombak Pulau Pramuka. 30 hari, yang dilebih-lebihkan, tinggal bersama kalian aku belajar apa itu toleransi yang sesungguhnya. Teori yang telah aku dapatkan di bangku sekolah selama bertahun-tahun, kini dapat aku pahami seutuhnya.

Friday 10 February 2017

Misteri Fingerprint dan Kamar Lembab (PKL di Pulau Pramuka: Part 2)

Yak, melanjutkan apa yang dulu pernah dimulai. Kali ini saya akan menceritakan kelanjutan nasib saya setelah ditinggal kawan saya kembali ke asal mereka masing-masing, sedangkan saya harus berjuang sendiri selama 30 hari ke depan untuk menyelesaikan tugas magang ini. Kisah dimulai dari kedatangan saya yang ternyata kurang tepat, bukan hanya perihal cuaca yang sedang buruk-buruknya, tapi juga ketersediaan tempat tinggal (mess).

Laki-laki Hari Jumat

Jumat pertama, tepat satu tahun yang lalu. Dalam kegelapan malam, hanya pantulan kotak bening berbingkai hitam yang dapat aku tangkap dari wajahmu. Tidak ada hasrat yang berdesir. Hanya ketidaksengajaan. Kau teracuh begitu saja.

Berpuluh Jumat berlalu. Datang suatu Jumat cerah di bulan Juli, kali ini berbeda. Kacamata berbingkai hitam itu tidak lagi biasa. Ia bernyawa.

Thursday 9 February 2017

Kakak Penakluk Zombie

Untukmu, Adik-adikku.

Aku memang tidak seperti kakak yang lain, yang selalu memenuhi apa yang tidak dipenuhi oleh Ayah Ibu kepada kalian.
Bukan, bukan aku tidak mau. Bukan juga tidak bisa. Aku hanya ingin kalian mampu bertopang pada bahu kalian sendiri, sehingga jika nanti Ayah Ibu telah tiada, kita dapat saling bahu membahu mempertahankan apa yang telah dibangun oleh mereka selama ini.

Wednesday 8 February 2017

Empat Agen Rahasia

Hai, Kucing Hutan-ku.
Sederhana. Kita dipersatukan oleh ketidakwarasan yang sama.
Bukan dari seberapa banyak kesamaan yang kita miliki.
Bukan dari seberapa sering kita hang out di tempat-tempat mewah.
Kita memang punya dunia kita masing-masing, tapi entah mengapa, kita selalu berpulang pada rumah yang sama.

Friday 3 February 2017

Terima Kasih Paling Tulus

Malam ini aku menemukan hal baru, yang jarang dijumpai zaman sekarang, saat kepalsuan tengah marak menjadi suatu kebutuhan.
Di mana ulas senyum menyembunyikan deretan benci di baliknya.
Di mana maaf tak lagi berat diucapkan.
Di mana lara tak lagi tersembunyi.
Di mana canda tawa terlalu dibuat-buat.
Di mana terima kasih diungkapkan dengan cara berbeda.

Thursday 2 February 2017

Tipe-tipe Rekan Kerja

Dunia kerja tentunya memiliki orang-orang dengan karakter yang beragam, yang mengharuskan kita untuk beradaptasi demi mencapai keseimbangan sosial. Kali ini saya akan membahas tipe-tipe rekan kerja dengan ciri khasnya masing-masing. Tentunya ini bukanlah berdasarkan riset, apalagi studi pustaka, jadi santai aja yah bacanya.

Wednesday 1 February 2017

Menanamkan Ketahanan Pangan Sejak Dini



Menanamkan prinsip ketahanan pangan dapat dilakukan semenjak dini. Sekolah merupakan salah satu wadah yang dapat berperan dalam mengenalkan nilai-nilai ketahanan pangan, minimal untuk skala rumah tangga. Sebagai masyarakat yang tinggal di perkotaan tentunya tidak mudah menemukan lahan yang dapat digunakan untuk bercocok tanam, di tengah-tengah maraknya kenaikan harga bahan pangan dan cuaca yang tidak menentu, yang kian hari semakin menuntut masyarakat untuk mandiri dalam menghadapinya.