Hai,
Kucing Hutan-ku.
Sederhana.
Kita dipersatukan oleh ketidakwarasan yang sama.
Bukan
dari seberapa banyak kesamaan yang kita miliki.
Bukan
dari seberapa sering kita hang out di tempat-tempat mewah.
Kita
memang punya dunia kita masing-masing, tapi entah mengapa, kita selalu
berpulang pada rumah yang sama.
Terima
kasih telah menyediakan peluk saat hangat tak lagi ku dapat dari yang terkasih.
Terima
kasih sudah menyediakan naungan bagi ego-ku yang, seringnya, tak bisa ku
tampung sendiri.
Terima
kasih telah mengajarkanku bahwasannya masalah hanya dapat selesai jika
diungkapkan, bukan dipendam hingga menciptakan jelaga yang dapat memakan diri
sendiri.
Betapa
menyenangkannya, melihat wajah-wajah kebingungan itu, yang mempertanyakan
tingkat kewarasan kita, saat kita mentertawakan hal-hal yang bahkan tidak lucu
sama sekali.
Betapa
menyenangkannya, memiliki dunia sendiri yang dapat menerimaku, saat dunia ini
tidak lagi berada di sisiku.
Bicara
tentang kematian dan akhir dunia bukan lagi hal yang menakutkan.
Maaf,
aku tidaklah seperti sahabat lainnya, yang selalu tampil dengan puja puji
setiap waktu.
Pernah
ada cinta di antara kita. Namun ku harap, tidak akan pernah ada benci yang menghapus
jejak kita.
Love,
Agen Illynxminati
Divisi Doktrin.
LUV BGT. aku spicles. Sama-sama dari hati yg terdalam
ReplyDeleteSalam sayang, Mamah Ibel.
Divisi Konsultasi Psikologi dan Kerohanian
Aku butuh siraman rohani, umy. Aku dahaga.
DeleteKalau dahaga, jgn lupa minum air putih. Kalau terlalu dahaga, minum air kelapa.
Delete😂