Tuesday 20 December 2016

Cocoklogi? Atau Maksalogi?

Source: Twitter @cocoklogi
Disclaimer: Catatan ini dibuat bukan untuk menyinggung pihak-pihak tertentu. Konten ini dibuat dengan maksud menghadirkan penyegaran di tengah-tengah kerasnya kehidupan.


Cocoklogi, istilah yang belakangan ini sering terlihat beredar di berbagai media sosial, maupun dunia nyata. Cocoklogi seringkali mengaitkan hal-hal yang terjadi secara kebetulan, yang dianggap sebagai pertanda akan terjadinya sesuatu pada alam semesta ini, yang pada kenyataannya memang tidak ada hubungannya sama sekali. IMHO. Sebagai orang yang berpendidikan, tentunya kita mengetahui perbedaan 'takdir' dan 'kebetulan', namun saya tidak akan membahas hingga ke ranah itu dengan modal ilmu yang hanya seukuran butiran debu ini.



Hal yang saya temukan di lapangan adalah, terkadang, sering juga sih, saya melihat bahwasannya cocoklogi-cocoklogi ini semakin tidak masuk akal. Yang anehnya, dengan mudah disebarluaskan dan MASIH ADA YANG PERCAYA. Kita semua tentunya masih ingat dengan cocoklogi yang satu ini:

Image result for selling your soul to satan meme percentage
Source: 9gag.com



Bisa kita lihat bersama bahwasannya tulisan di papan tulis tersebut seringkali kita temukan dalam seminar-seminar, atau acara-acara yang berkaitan tentang motivasi. Namun coba lihat jika diteruskan? Bagaimana hasilnya? Belum lagi jika cocoklogi tersebut dibuat dalam bahasa lain, Bahasa Indonesia misalnya. Tentunya akan berbeda. C'mon, itu hanya huruf-huruf yang disusun menjadi sebuah kata, tidak ada hubungannya dengan energi-energi (atau apapun itu) yang mengalir dalam tubuh kita.

Ada juga orang yang memasukkan unsur Agama dalam cocoklogi yang 'dianutnya'. Hal ini yang sangat saya sayangkan. Menjadi bahan tertawaan bagi umat Agama lain, bahkan bagi umat Agama itu sendiri. Terkadang hal yang sangat tidak masuk akal sebisa mungkin 'dipaksa' agar terlihat masuk akal. Entahlah apa maksud dan tujuan dari orang yang berlaku demikian? Apakah memang ia benar-benar tidak memiliki pemikiran selayaknya orang lain pada umumnya? Ataukah memang ia dengan sengaja membuat cocoklogi tersebut dengan tujuan dan maksud sebagai bahan tertawaan? Saya harap ia hanya berlaku sarkastik. IDK.

Source: kaskus.co.id

Ada lagi perilaku netizen yang makin membuat saya tidak habis pikir. Ya, kita semua sudah tahu bahwasannya cocoklogi tersebut tidak akan berkembang pesat jika tidak ada orang yang dengan suka rela 'mempromosikan'-nya. Seperti yang saya temukan di linimasa Facebook saya berikut ini:

*facepalm*

Kiranya begitulah catatan saya mengenai cocoklogi yang belakangan ini sepertinya mengalahkan fenomena bubarnya girlband 2NE1. Sekali lagi, semua itu tergantung kepada kita, mau percaya atau tidak, mau menanggapinya dengan serius atau tidak (hati-hati kolestrol! Hehe), atau mau jadi sukarelawan penebar berita palsu (kalau ini berarti belum baca tautan saya sebelumnya, hehe)?

Sebagai penutup tahun 2016 saya persembahkan:
Source: 9gag.com


No comments:

Post a Comment